TEOPANY, FREKWENDY (2024) EVALUASI REKOMENDASI PEMBERIAN REHABILITASI MEDIS TERHADAP KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA BERDASARKAN UNDANG–UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN SEKTOR UJUNG BATU. Sarjana thesis, Universitas Pasir Pengaraian.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (873kB) |
![]() |
Text
BAB 1 2 3.pdf Download (933kB) |
![]() |
Text
BAB 4 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kewajiban bagi penegak hukum dalam Pasal 27 ayat (3) Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, bahwa: “Dalam hal Penyalah Guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.” Jenis penelitian: penelitian yuridis empiris. Data yang digunakan: data primer yang bersumber dari wawancara; data sekunder yang bersumber dari jurnal, peraturan perundang – undangan dan internet. Metode analisa: berasal dari wawancara dan kajian kepustakaan. Hasil penelitian adalah: Pertama, Tahapan pelaksanaan rehabilitasi medis pada korban penyalahgunaan Narkotika berdasarkan Undang–Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika di wilayah hukum Kepolisian Sektor Ujung Batu idelanya dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2415/Menkes/Per/XII/2011 tentang Rehabilitasi Medis Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika yang dapat dimulai berdasarkan diskresi berupa rehabilitasi medis pada Tingkat kepolisian atau putusan pengadilan pada Tingkat pengadilan dengan melibatkan BNNP Riau serta Laboratotium Forensik Polda Riau. Kedua, Evaluasi pelaksanaan rehabilitasi medis pada korban penyalahgunaan Narkotika berdasarkan Undang–Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika di wilayah hukum Kepolisian Sektor Ujung Batu menunjukkan fakta belum terlaksana dengan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dibuktikan dengan masih terdapat masyarakat yang terbukti sebagai korban penyalahgunaan narkotika Golongan I jenis shabu bagi diri sendiri yang tidak diberikan hak rehabilitasi medis, namun lebih cenderung diberikan sanksi pidana kurungan dan atau pidana denda, terutama pada tahun 2021 sampai dengan 2023 yaitu sebanyak 3 kasus tahun 2021, 3 kasus tahun 2022 dan 8 kasus tahun 2023.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rehabilitasi, Metamfetamina, Ujung Batu |
Subjects: | Dewey decimal Classification Subject Areas > 300 Ilmu Sosial > 340 - 349 Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email info.pustakaupp@gmail.com |
Date Deposited: | 29 Jul 2025 08:28 |
Last Modified: | 29 Jul 2025 08:28 |
URI: | http://repository.upp.ac.id/id/eprint/2826 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |