PENGARUH PERENDAMAN AIR GAMBUT DAN AIR GARAM TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN ABSORPSI MORTAR YANG DISUBTITUSI ABU SAWIT (PALM OIL FUEL ASH)

RAMBU BASE, CHIKAL (2024) PENGARUH PERENDAMAN AIR GAMBUT DAN AIR GARAM TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN ABSORPSI MORTAR YANG DISUBTITUSI ABU SAWIT (PALM OIL FUEL ASH). Sarjana thesis, Universitas Pasir Pengaraian.

[img] Text
Cover.pdf

Download (448kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (364kB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan gambut terbesar di dunia. Penyebaran lahan gambut yang terluas di Sumatera adalah Provinsi Riau dengan 4,044 juta ha. Permasalahan yang mendasar adalah bahwa tidak semua proyek konstruksi di Indonesia berada pada daerah yang bebas dari pengaruh air gambut dan air garam, yang berpotensi merusak dan menyerang kalsium, mengurangi kekuatan dan mempercepat korosi mortar serta menyebabkan penurunan kuat tekan yang signifikan dalam jangka panjang. Penggunaan bahan tambahan seperti abu sawit (Palm Oil Fuel Ash) dapat meningkatkan ketahanan mortar dilingkungan agresif karena memiliki kandungan silika yang relative tinggi sehingga bila unsur ini dicampur dengan semen akan menghasilkan kekuatan mortar yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman air gambut dan air garam terhadap nilai kuat tekan dan absorpsi mortar yang di subtitusi abu sawit (Palm Oil Fuel Ash). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan uji coba atau eksperimen, pengujian kuat tekan yang dimodifikasi dengan penggunaan alat CBR (California Bearing Ratio). Variasi persentase abu sawit yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 15% dari berat semen. Mortar tersebut dilakukan curing (dengan merendam benda uji dalam air) menggunakan air biasa, air gambut dan air garam dengan umur perendaman 28, 56 dan 90 hari. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan absorpsi (penyerapan). Hasilnya menunjukkan adanya pengaruh paparan air gambut dan air garam terhadap mortar, Dimana nilai kuat tekan tertinggi pada air gambut terdapat pada umur 56 hari sebesar 12,12 Mpa, dan nilai kuat tekan terendah v pada air gambut terdapat pada umur 28 hari sebesar 9,81 Mpa. Sedangkan nilai kuat tekan tertinggi pada air garam terdapat pada umur 90 hari sebesar 11,67 Mpa, dan nilai kuat tekan terendah pada air garam terdapat pada umur 28 hari sebesar 10,58 Mpa. Sedangkan hasil nilai absorpsi tertinggi pada air gambut terdapat pada umur 28 hari sebesar 0,0212%, dan nilai absorpsi terendah pada air gambut terdapat pada umur 56 hari sebesar 0,0167%. Sedangkan nilai absorpsi tertinggi pada air garam terdapat pada umur 28 hari sebesar 0,0177%, dan nilai absorpsi terendah pada air garam terdapat pada umur 56 hari sebesar 0,0132%. Dilihat dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mortar dengan variasi 15% abu sawit yang direndam air gambut lebih baik dibandingkan air garam dilihat dari nilai kuat tekan. Ditinjau terhadap klasifikasi mortar berdasarkan SNI-03-6882-2002 maka jenis mortar hasil penelitian ini berdasarkan nilai kuat tekannya masuk dalam (klasifikasi mortar tipe N).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Mortar, Kuat Tekan, Absorpsi, Air Gambut, Air Garam, Abu Sawit
Subjects: Dewey decimal Classification Subject Areas > 600 Teknologi dan ilmu-ilmu Terapan > 620 - 629 Ilmu Teknik dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Unnamed user with email info.pustakaupp@gmail.com
Date Deposited: 14 Jul 2025 02:57
Last Modified: 14 Jul 2025 02:57
URI: http://repository.upp.ac.id/id/eprint/2632

Actions (login required)

View Item View Item